kesieuthipth.com – Shawarma adalah salah satu hidangan khas Timur Tengah yang telah mendunia dan menjadi favorit di berbagai negara. Makanan ini terdiri dari daging yang dipanggang secara perlahan di atas pemanggang vertikal, kemudian diiris tipis dan disajikan dalam roti pita atau flatbread dengan berbagai saus dan isian.
Dengan cita rasa kaya rempah dan tekstur daging yang lembut, shawarma menjadi pilihan makanan cepat saji yang tidak hanya lezat tetapi juga mengenyangkan. Berikut adalah sejarah, cara pembuatan, dan keunikan dari hidangan populer ini.
Sejarah Shawarma
Shawarma berasal dari Timur Tengah, khususnya wilayah Levant (meliputi Lebanon, Suriah, Turki, Yordania, dan sekitarnya). Nama “shawarma” berasal dari bahasa Turki รงevirme, yang berarti “memutar”, merujuk pada teknik memasak daging dengan cara dipanggang berputar di atas pemanggang vertikal.
Meskipun sering dikaitkan dengan hidangan khas Arab, teknik memasak daging ini sebenarnya berasal dari kebab dรถner Turki yang kemudian berkembang dan diadaptasi di berbagai negara Timur Tengah serta Eropa. Dari sana, shawarma menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Amerika, Eropa, dan Asia, dengan berbagai variasi penyajian.
Cara Pembuatan Shawarma
Shawarma dibuat dengan cara menyusun lapisan daging yang telah dibumbui pada tusukan besar di pemanggang vertikal. Jenis daging yang digunakan bisa berupa ayam, domba, sapi, atau kambing.
Berikut langkah-langkah umum dalam pembuatan shawarma:
- Marinasi Daging โ Daging direndam dalam campuran bumbu khas, seperti bawang putih, jintan, ketumbar, paprika, kunyit, kayu manis, dan cuka selama beberapa jam atau semalaman agar bumbu meresap.
- Pemanggangan Vertikal โ Daging disusun dalam tusukan besi besar dan dipanggang secara perlahan sambil diputar, sehingga bagian luar daging menjadi renyah dan bagian dalam tetap juicy.
- Irisan Tipis โ Saat siap disajikan, daging diiris tipis menggunakan pisau tajam atau alat pemotong otomatis.
- Penyajian โ Daging shawarma disajikan dalam roti pita atau flatbread bersama dengan sayuran segar seperti selada, tomat, mentimun, bawang, serta saus seperti tahini, saus bawang putih, atau saus yogurt.
Keunikan dan Variasi Shawarma
Meskipun shawarma memiliki resep dasar yang sama, setiap negara memiliki variasinya sendiri:
- Turki โ Disebut dรถner kebab, biasanya disajikan dalam roti pide dengan tambahan yogurt dan saus pedas.
- Yunani โ Disebut gyros, menggunakan daging yang mirip dengan shawarma tetapi sering dipadukan dengan tzatziki (saus yogurt dengan mentimun dan bawang putih).
- Mesir โ Shawarma di Mesir lebih sering dibuat dari daging sapi dengan bumbu yang lebih kuat.
- Lebanon โ Menggunakan bumbu khas dengan tambahan acar dan tabbouleh sebagai pelengkap.
Di beberapa negara, shawarma juga sering disajikan dengan kentang goreng atau nasi, menjadikannya hidangan yang lebih mengenyangkan.
Shawarma dalam Budaya Populer
Shawarma semakin populer setelah muncul dalam berbagai film dan media, salah satunya adalah film Marvel “The Avengers” (2012). Dalam adegan pasca-kredit, para superhero terlihat menikmati shawarma di sebuah restoran, yang langsung meningkatkan popularitas hidangan ini di seluruh dunia.
Shawarma adalah salah satu makanan Timur Tengah yang telah mendunia, berkat cita rasa yang kaya rempah dan teknik memasak yang unik. Dengan berbagai variasi di setiap negara, shawarma terus berkembang dan menjadi favorit bagi banyak orang yang mencari makanan cepat saji yang lezat dan mengenyangkan.
Bagi pecinta kuliner, mencicipi shawarma adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Apakah Anda lebih suka shawarma ayam atau daging sapi? Bagikan pendapat Anda!