kesieuthipth.com – Pada tahun 1965, Indonesia mengalami peristiwa kelam yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September atau G30S. Peristiwa ini bukan hanya mengguncang tatanan politik negara, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah bangsa. Salah satu aspek yang sering terlupakan adalah peran Gedung Setan di Surabaya sebagai tempat perlindungan bagi etnis Tionghoa selama masa tersebut.
Gedung Setan, atau Spookhuis, adalah bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1809 oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda. Terletak di Jalan Banyu Urip Wetan I A No.107, Surabaya, gedung ini awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal dan pusat perdagangan. Namun, pada tahun 1965, gedung ini beralih fungsi menjadi tempat perlindungan bagi keluarga-keluarga Tionghoa yang terancam akibat peristiwa G30S.
Pada masa itu, banyak warga etnis Tionghoa yang menjadi sasaran kekerasan dan diskriminasi. Gedung Setan menjadi salah satu tempat yang menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut. Dengan struktur bangunan yang kokoh dan lokasinya yang strategis, gedung ini mampu menampung banyak orang dan memberikan rasa aman selama masa-masa sulit tersebut.
Setelah peristiwa tersebut, Gedung Setan tidak hanya menjadi saksi bisu dari sejarah kelam bangsa, tetapi juga simbol dari keberanian dan solidaritas antar sesama. Kini, gedung ini menjadi salah satu situs bersejarah yang penting untuk dipelajari, agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai perjuangan serta pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pendahulu.
Mengingat peran penting Gedung Setan dalam sejarah Indonesia, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah seperti ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa tetap hidup dan dikenang oleh generasi-generasi berikutnya.